0
Edcoustic
Posted by aini c'narsisQuint
on
00.29
Edcoustic adalah band indie dalam aliran nasyid yang berasal dari kota Bandung. awal mula gue gapernah tau akan adanya band nasyid ini. namun karena bergabungnya di rohis, gue jadi tau tentang lagu-lagu rohani yang bisa membasahkan kekeringan hati. masih ingat ketika acara pentas seni yang diadakan di SMK 48 yang merupakan pentas seni terbesar, yang penuh dengan suka cita. dimana gue dan kawan-kawan panitia yang bekerja cukup berat. walaupun berat namun sangat menggembirakan jika dilandasi dari rasa cinta kepada sang maha cinta.
Pensil 48 merupakan judul acara kami saat itu, kependekan dari Pentas Seni Islam 48. pentas seni ini pentas seni terbesar selama sejarah rohis 48. dan di kepengurusan gue, pentas seni ini tercipta. Pensil 48 diadakan ditahun ke dua gue berada di 48. dimana tahun kedua bagi siswa kejuruan merupakan tahu terberat, karena selain kita harus belajar dikelas, kita pun diwajibkan untuk bekerja lapangan, dan juga harus menjadi pengurus dalam suatu organisasi. tahun kedua adalah tahun terberat sekaligus tahun yang dapat menyatukan semua kepala. kenapa menyatukan? karena tahun pertama adalah tahun perkenalan, tahun dimana saling kompetisi dimulai, dan tahun kedua adalah tahun uji ketahanan, yang dimana semua akan teruji, dan pastinya akan membuat satu kepala dengan kepala lainnya akan menyatu karena adanya kesamaan nasib dan saling melengkapi untuk mengisi kekosongan.
jika kalian adalah bagian dari sekolah kejuruan kalian pasti akan mengiyakan pendapat gue, tapi bagi kalian yang tidak tergambar, gue akan mencoba menggambarkannya. seperti kalimat diatas, tahun kedua adalah tahun terberat. dimana kelengkapan kelas yang perlahan akan berkurang. teman-teman yang tadinya lengkap untuk sama sama belajar, akan berkurang satu demi satu. dan pengurangan ini pun, bukan kehendak diri, namun adalah ketetapan yang mau ataupun tidak harus dijalani. setiap anak pasti akan mendapatkan tekanan, karena harus menjalani sesuatu yang dimana kita tidak tahu apapun, dan kita harus bisa bertahan selama ketetapan yang terbuat tersebut. ibaratnya itu adalah kita harus di eksekusi di negri entah berantah dan kita harus bisa bertahan serta harus mendapatkan mendali. bayangkan, betapa merananya hidup ditahun kedua. syukur-syukur jika negeri entah berantah nya itu negri yang bisa membuat kenyamanan hidup. bagi yang mendapatkan hal itu sungguh beruntung. belum lagi kita harus menjalani hari di negeri entah berantah dengan teman yang bukan teman kita. tahu sendiri jaman putih abu-abu adalah jamanya kelompok kelompok. istilah kerennya sih Geng-gengan gitu. walau teman namun bukan se-geng adalah hal yang sama sekali mencanggungkan. inilah yang membuat kita, awalnya memilih-milih teman, dengan adanya praktek lapangan ini, kita menjadi bisa membaur dan melebur. sisi positif yang bisa diambil. sisi lainnya adalah setiap yang tersisa dikelas akan menjadi ketua kelas dan bertanggung penuh terhadap kelas dan teman tema yang diluar kelas. hahhaha amazing
balik lagi ke pensil 48, pensil 48 ini sangat besar, karna mengundang seluruh sma dan smk se jakarta timur. acara awal itu perlombaan diakhiri dengan bakti sosial dan pentas seni. sungguh luar biasa. saat itu pula terjadi banjir besar di jakarta seminggu sebelum acara akbar. kita semua sempat panik, bingung harus bagaimana, karna tak mungkin untuk membatalkan, ataupun kita harus meyakinkan pengisi acara. kita panitia sempet bersitegang satu dengan lainnya karna hal ini. namun ada teman yang diluar organisasi ikut ambil suara, dan meyakinkan kita untuk terus maju. ini yang membuat kita semua menangis dan kembali bersemangat. sampai akhirnya,,
pensil 48 pun diselenggarakan. dan gue bertugas sebagai Sie konsumsi yang kebagian mengurus konsumsi bintang tamu. saat itu bintang tamunya Izzis dan Edcoustic. untuk edcoustik gue ga pernah tau siapa mereka, yang gue tau personilnya ganteng.. namanya kang deden dn kang egi.. hahahha, trus saat gue ngasi makanan, mereka itu ikhwan banget deh,, ampe naksir gue,, hahhaa. beruntungnya gue jadi sie konsumsi, jadi bisa ngeliat mereka melulu, dan panitia lain sampai iri saking pengennya liat edcoustic.
pas mereka perfom.. sumpah kereeeeeeen abisssssssss,, suaranya..beuhhh . liriknya??? sumpah membuat semuanya menangis haru.. dalem banget,, gue paling suka lagu Kamisama.. baru tau, lagu islam berbahasa jepang.. kereenn.. pas tau artinya?? tambah sukaaaa... lagu muhasabah cinta juga sukses buat semua menangis.. lagu berubah, lagu menjadi diriku, sama lagu pertengkaran kecil.. bener bener dasyat..kalo ga percaya harap mendonlot sendiri..
abis itu, satu sekolah booming sama lagu edcoustik, dan gue orang pertama yang punya albumnya. bak kacang.. banyak banget yang pinjem.. muter tiap anak.. sampe dibajak, rekam ulang dikaset kosong.. ahhaha klo diinget lucu juga..
tapi saat ini, pagi ini 31 Desember 2013, gue dapat kabar kalo kang deden meninggal dunia. inalilahi wa inalilahi rojiun. semoga kang deden diterima disisiNya. amal ibadah semoga diterima Allah. terimakasi akan karyamu akang..
Pensil 48 merupakan judul acara kami saat itu, kependekan dari Pentas Seni Islam 48. pentas seni ini pentas seni terbesar selama sejarah rohis 48. dan di kepengurusan gue, pentas seni ini tercipta. Pensil 48 diadakan ditahun ke dua gue berada di 48. dimana tahun kedua bagi siswa kejuruan merupakan tahu terberat, karena selain kita harus belajar dikelas, kita pun diwajibkan untuk bekerja lapangan, dan juga harus menjadi pengurus dalam suatu organisasi. tahun kedua adalah tahun terberat sekaligus tahun yang dapat menyatukan semua kepala. kenapa menyatukan? karena tahun pertama adalah tahun perkenalan, tahun dimana saling kompetisi dimulai, dan tahun kedua adalah tahun uji ketahanan, yang dimana semua akan teruji, dan pastinya akan membuat satu kepala dengan kepala lainnya akan menyatu karena adanya kesamaan nasib dan saling melengkapi untuk mengisi kekosongan.
jika kalian adalah bagian dari sekolah kejuruan kalian pasti akan mengiyakan pendapat gue, tapi bagi kalian yang tidak tergambar, gue akan mencoba menggambarkannya. seperti kalimat diatas, tahun kedua adalah tahun terberat. dimana kelengkapan kelas yang perlahan akan berkurang. teman-teman yang tadinya lengkap untuk sama sama belajar, akan berkurang satu demi satu. dan pengurangan ini pun, bukan kehendak diri, namun adalah ketetapan yang mau ataupun tidak harus dijalani. setiap anak pasti akan mendapatkan tekanan, karena harus menjalani sesuatu yang dimana kita tidak tahu apapun, dan kita harus bisa bertahan selama ketetapan yang terbuat tersebut. ibaratnya itu adalah kita harus di eksekusi di negri entah berantah dan kita harus bisa bertahan serta harus mendapatkan mendali. bayangkan, betapa merananya hidup ditahun kedua. syukur-syukur jika negeri entah berantah nya itu negri yang bisa membuat kenyamanan hidup. bagi yang mendapatkan hal itu sungguh beruntung. belum lagi kita harus menjalani hari di negeri entah berantah dengan teman yang bukan teman kita. tahu sendiri jaman putih abu-abu adalah jamanya kelompok kelompok. istilah kerennya sih Geng-gengan gitu. walau teman namun bukan se-geng adalah hal yang sama sekali mencanggungkan. inilah yang membuat kita, awalnya memilih-milih teman, dengan adanya praktek lapangan ini, kita menjadi bisa membaur dan melebur. sisi positif yang bisa diambil. sisi lainnya adalah setiap yang tersisa dikelas akan menjadi ketua kelas dan bertanggung penuh terhadap kelas dan teman tema yang diluar kelas. hahhaha amazing
balik lagi ke pensil 48, pensil 48 ini sangat besar, karna mengundang seluruh sma dan smk se jakarta timur. acara awal itu perlombaan diakhiri dengan bakti sosial dan pentas seni. sungguh luar biasa. saat itu pula terjadi banjir besar di jakarta seminggu sebelum acara akbar. kita semua sempat panik, bingung harus bagaimana, karna tak mungkin untuk membatalkan, ataupun kita harus meyakinkan pengisi acara. kita panitia sempet bersitegang satu dengan lainnya karna hal ini. namun ada teman yang diluar organisasi ikut ambil suara, dan meyakinkan kita untuk terus maju. ini yang membuat kita semua menangis dan kembali bersemangat. sampai akhirnya,,
pensil 48 pun diselenggarakan. dan gue bertugas sebagai Sie konsumsi yang kebagian mengurus konsumsi bintang tamu. saat itu bintang tamunya Izzis dan Edcoustic. untuk edcoustik gue ga pernah tau siapa mereka, yang gue tau personilnya ganteng.. namanya kang deden dn kang egi.. hahahha, trus saat gue ngasi makanan, mereka itu ikhwan banget deh,, ampe naksir gue,, hahhaa. beruntungnya gue jadi sie konsumsi, jadi bisa ngeliat mereka melulu, dan panitia lain sampai iri saking pengennya liat edcoustic.
pas mereka perfom.. sumpah kereeeeeeen abisssssssss,, suaranya..beuhhh . liriknya??? sumpah membuat semuanya menangis haru.. dalem banget,, gue paling suka lagu Kamisama.. baru tau, lagu islam berbahasa jepang.. kereenn.. pas tau artinya?? tambah sukaaaa... lagu muhasabah cinta juga sukses buat semua menangis.. lagu berubah, lagu menjadi diriku, sama lagu pertengkaran kecil.. bener bener dasyat..kalo ga percaya harap mendonlot sendiri..
abis itu, satu sekolah booming sama lagu edcoustik, dan gue orang pertama yang punya albumnya. bak kacang.. banyak banget yang pinjem.. muter tiap anak.. sampe dibajak, rekam ulang dikaset kosong.. ahhaha klo diinget lucu juga..
tapi saat ini, pagi ini 31 Desember 2013, gue dapat kabar kalo kang deden meninggal dunia. inalilahi wa inalilahi rojiun. semoga kang deden diterima disisiNya. amal ibadah semoga diterima Allah. terimakasi akan karyamu akang..